Baterai merupakan elemen penting dalam smartphone, karena
ponsel pintar ini menghabiskan daya dengan cepat saat aplikasinya dalam keadaan
hidup. Kualitas Baterai yang sudah tidak prima akan membuat ponsel tiba-tiba
saja mati saat penggunaan. Meski ada aplikasi penghemat Baterai tersedia di Google
Play, namun jika mengubah cara charge, Baterai gadget ini
bisa tahan lebih lama. Bagaimana caranya? Nah, mari simak ulasannya pada
paragraf di bawah ini.
Jika
Anda mempunyai kebiasaan men-charge dan ditinggal tidur malam, sebaiknya
tinggalkan, karena idealnya diisi beberapa kali dalam beberapa tahapan.
Misalnya saja dari 30 persen sampai 60 persen, atau dari 45 persen ke 79
persen. Hal ini bertujuan agar sel Baterai tidak bekerja terlalu berat, ada
“sesi istirahatnya” terlebih dahulu. Tapi, kalau memang inilah kesempatan Anda
men-charge, ada alternatif lain, yakni menyetel timer pada
colokan listrik yang mempunyai fitur tersebut.
Saat Baterai
tinggal 15 persen, maka akan ada pemberitahuan “Baterai lemah.” Karenanya,
segeralah men-charge, atau jika memang sedang benar-benar dibutuhkan,
maksimal ketika tersisa 10 persen. Mengisi Baterai dalam waktu yang lama memang
tidak baik, namun lebih tidak baik lagi jika membiarkannya dalam keadaan
benar-benar kosong.
Untuk
Baterai, 40 persen adalah keadaan seimbangnya. Tidak terlalu penuh maupun
kosong. Jadi, tidak disarankan mengisinya sampai penuh. Gunakan saja sampai
presentasenya menurun sedikit demi sedikit dan charge saat batas
minimal, yaitu 15 persen.
Sama
seperti produk lain yang menganjurkannya jangan diletakkan di tempat yang panas
atau dingin, Baterai pun demikian. Jika diletakkan di tempat bersuhu panas,
ketahanannya akan berkurang sebanyak 80 persen, begitu juga pada suhu dingin.
Bila
suatu waktu smartphone Anda drop, maka segeralah mengisinya. Hal
ini dikarenakan jika sel Baterai “tertidur” dalam waktu lama, ada kemungkinan
sel tersebut akan kehilangan daya serap maksimalnya saat pengisian. Kalau pun
Anda akan bepergian, mengisinya ketika tersisa 40 persen pun tidak apa-apa,
atau dalam kata lain boleh dilakukan sekali-kali.
Charger
antara satu ponsel dengan ponsel lain terkadang sama, jadi terjadilah pinjam
meminjam. Namun, hal tersebut sebenarnya tidak baik untuk Baterai, karena arus
daya atau volt-nya berbeda-beda. Juga, usahakan menggunakan soket
listrik untuk men-charge, karena menggunakan USB computer atau laptop
tidak akan optimal. Waktu yang dihabiskan terlalu lama, sementara perolehan
dayanya tidak seberapa.
Salah
satu inovasi charger masa kini adalah terdapat dua USB dalam satu
“kepala.” Dan, biasanya satunya memiliki daya yang lebih besar. Aman-aman saja
menggunakan charger jenis ini, akan tetapi pastikan sesuai dengan ponsel
Anda. Misalnya saja Baterai ponsel Anda berdaya 2 Ampere, jadi charge
lah dengan daya yang sama. Jangan yang lebih tinggi maupun yang lebih rendah.
Apabila hal ini terus menerus dilakukan, maka Baterai akan menggembung.
Pernahkan
Anda men-charge ponsel sambil menggunakannya? Selain mengurangi kualitas
Baterai, hal tersebut membuatnya lebih lama penuh. Nah, cara agar membuatnya
terisi penuh adalah dengan men-charge dalam mode Airplane.
Ada
ponsel tertentu yang menyediakan fitur penghematan Baterai, misalkan saja
produk keluaran Sony. Cara mengaktifkan daya hematnya adalah pilih menu setting,
kemudian power management.
Dari
semua tips di atas, hal paling penting yang harus Anda perhatikan adalah
bijak-bijaklah menggunakan ponsel pada saat yang tepat dan berikan “waktu
istirahat” agar komponen mesinnya juga terawat.